Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SD

Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD


Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar). Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, memiliki visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dan delapan misi yang disebut Asta Cita. Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang selaras dengan misi Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

 

SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahuntahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.

 

Pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

 

Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media.

 

Oleh karena itu, dibutuhkan panduan bagi pihak keluarga (Orang tua/wali) dan satuan pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) agar dapat: 1) memahami manfaat penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; 2) mengetahui perannya dalam membentuk tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; dan 3) melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat secara berkala.

 

Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat pada jenjang SD secara umum mempunyai manfaat untuk menumbuhkembangkan delapan karakter bangsa pada setiap individu anak atau peserta didik, yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat.

 

Orang tua/wali, pendidik, dan satuan pendidikan jenjang SD (Sekolah Dasar) mempunyai peran penting dalam membimbing anak agar dapat menerapkan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Namun, pada saat proses bimbingan yang dilakukan harus menggunakan metode atau cara yang penuh kesadaran (mindfulness), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

 

Buku Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar) antara lain memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana peran orang tua/wali, pendidik, dan satuan pendidikan dalam membantu suksesnya Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD

 

a. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Bangun Pagi

Membiasakan peserta didik untuk bangun pagi setiap hari memerlukan kesabaran dan konsistensi, mengingat bahwa pola tidur peserta didik masih dalam tahap perkembangan. Untuk membantu peserta didik di sekolah agar terbiasa bangun pagi, pendidik dapat menerapkan beberapa pendekatan yang menarik dan sesuai dengan perkembangannya. Berikut adalah caracara yang dapat dilakukan:

1) Pendidik memberikan contoh datang lebih awal setiap pagi dari peserta didik dan menyambutnya di gerbang sekolah atau pintu kelas dengan semangat dan penuh kasih sayang.

2) Pendidik dapat memulai kegiatan di pagi hari dengan kegiatan edukatif yang menyenangkan dan penuh energi untuk memotivasi semangat peserta didik untuk bangun pagi agar dapat ikut serta, seperti bernyanyi bersama, senam pagi, menggambar, bermain bersama, atau kegiatan yang melibatkan kelompok.

3) Pendidik dapat menjelaskan manfaat bangun pagi dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami, misalnya manfaat bangun pagi agar dapat bermain dengan temanteman atau mengikuti kegiatan yang menyenangkan di sekolah.

4) Pendidik perlu memberi kesempatan peserta didik untuk berinteraksi dengan temannya, seperti bermain atau berbicara dengan teman setelah tiba di se kolah.

5) Pendidik perlu memastikan suasana di kelas terasa nyaman dan menggembirakan untuk peserta didik, seperti memberi dekorasi kelas yang menarik, gam bar berwarna warni, dan berbagai media permainan sekaligus pembelajaran yang menarik.

6) Pendidik perlu memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta didik yang datang tepat waktu atau mengikuti kegiatan pagi dengan semangat untuk memperkuat kebiasaan bangun pagi.

 

b. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Beribadah

Pendidik dapat membantu peserta didik mengembangkan kebiasaan beribadah dengan pendekatan yang menyenangkan, berbasis rutinitas, dan penuh dengan contoh teladan. Mengingat usia peserta didik yang masih sangat muda, pendeka tan yang digunakan haruslah sederhana, penuh kasih sayang, dan melibatkan aktivitas yang menarik. Beberapa cara yang dapat diterapkan oleh pendidik di sekolah antara lain:

1) Pendidik harus menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan kebiasaan beribadah yang konsisten dan penuh rasa syukur, seperti memimpin doa di awal kegiatan yang melibatkan peserta didik.

2) Pendidik dapat menciptakan rutinitas ibadah yang menyenangkan, seperti doa bersama sebelum dan setelah kegiatan, atau mengajarkan lagulagu religi yang mudah diingat dan dinyanyikan bersama temanteman di kelas.

3) Pendidik dapat menggunakan cerita yang mudah dipahami dan penuh dengan pesan keagamaan disertai gambar yang menarik sehingga membuat peserta didik lebih tertarik untuk beribadah, seperti ceritacerita dari kitab suci atau cerita nabi yang dapat membantu peserta didik memahami nilainilai agama dengan cara yang menyenangkan atau menggunakan gambar yang menarik atau buku cerita bergambar yang mengajarkan tentang ibadah.

4) Pendidik dapat menggunakan berbagai media kreatif untuk menarik perhatian peserta didik, seperti boneka, gambar, atau video pendek yang menggambarkan kegiatan beribadah.

5) Pendidik dapat mengajarkan nilainilai ibadah dalam konteks kegiatan seharihari agar peserta didik merasa lebih terhubung dengan Tuhan dalam keseharian, seperti mengajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.

6) Pendidik perlu menciptakan suasana tenang dan damai agar peserta didik dapat beribadah dengan baik.

7) Pendidik perlu mendampingi dan memberi kesempatan peserta didik untuk beribadah secara mandiri. Misalnya, berdoa sebelum dan sesudah makan.

8) Pendidik perlu memberikan pujian dan apresiasi ketika peserta didik terlibat dalam kegiatan beribadah agar semakin termotivasi untuk terus melakukan ibadah. Penghargaan dapat berupa pujian, stiker, atau pengakuan di depan kelas.

 

c. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Berolahraga

Penerapan kebiasaan berolahraga pada peserta didik memerlukan pendekatan yang menyenangkan, sederhana, dan penuh semangat. Di usia dini, peserta didik masih dalam tahap bermain dan eksplorasi, sehingga olahraga harus disajikan se bagai kegiatan yang menyenangkan dan penuh petualangan. Beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik untuk menumbuhkembangkan kebiasaan berolahraga antara lain:

1) Pendidik perlu berperan aktif dalam kegiatan olahraga untuk menjadi teladan bagi peserta didik.

2) Pendidik dapat memulai kegiatan rutin setiap pagi di kelas sebelum pembelajaran agar peserta didik terbiasa menggerakkan tubuh, seperti senam sederhana atau peregangan bersama diiringi dengan lagulagu ceria untuk menambah semangat dan membuat peserta didik menikmati aktivitasnya.

3) Pendidik dapat menetapkan hari tertentu setiap minggu untuk kegiatan olahraga khusus, seperti bermain bola, lari estafet, atau lompat tali.

4) Pendidik dapat menggunakan permainan fisik sederhana dan menyenangkan untuk membuat olahraga terasa seperti bermain, seperti lompat tali, main bola, kejarkejaran, atau petak umpet

5) Pendidik dapat menggunakan alat permainan berwarnawarni untuk menarik perhatian peserta didik, seperti hula hoop, bola plastik, atau kerucut.

6) Pendidik dapat menggunakan lagulagu anak yang ceria dan berhubungan dengan olahraga, seperti lagu yang liriknya tentang berlari, melompat, atau berenang. Gerak dan lagu membantu peserta didik belajar sambil bergerak dan menari sesuai dengan lirik.

7) Pendidik dapat memperkenalkan beberapa jenis olahraga dasar agar peserta didik dapat menemukan olahraga yang disukai dan tidak bosan, misalnya minggu ini bermain bola, minggu depan senam, dan seterusnya.

8) Pendidik dapat mengajak peserta didik berolahraga di halaman sekolah atau taman bermain agar lebih leluasa bergerak dan menikmati olahraga sambil bersenangsenang, seperti berlarilari kecil, melempar bola, atau berjalan santai di sekitar sekolah.

9) Pendidik dapat menggabungkan olahraga dengan pembelajaran agar membuat olahraga terasa alami dalam keseharian peserta didik di kelas, seperti mengajak peserta didik menghitung sambil melompat, atau mengenal warna

10)  Pendidik dapat membuat tantangan sederhana dan menarik agar dilakukan peserta didik dengan semangat, seperti “siapa yang dapat berlari dan menyentuh pohon lebih cepat?” atau “ayo kita melompat sebanyak 10 kali.”

11)  Pendidik dapat memberikan penjelasan sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik tentang pentingnya berolahraga, seperti “olahraga dapat membuat tubuh kita lebih kuat dan sehat sehingga anakanak dapat bermain” atau “olahraga dapat membuat kita bahagia dan bersemangat”.

12)  Pendidik perlu memberikan penghargaan atau apresiasi setelah peserta didik berolahraga untuk memotivasi peserta didik agar terus berolahraga, misalnya memberi penghargaan kecil berupa stiker atau pujian seperti “Wah, kamu cepat sekali!” atau “Hebat, kamu sudah dapat lompat tinggi!”membawa buah atau sayuran asli untuk diperlihatkan kepada peserta didik, membiarkan peserta didik menyentuh dan mencium baunya. Jika memungkinkan, peserta didik dapat mencicipi potongan kecil buah segar.

 

 

d. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Makan Sehat   dan Bergizi

Pendidik perlu membimbing peserta didik agar terbiasa makan makanan sehat dan bergizi untuk memastikan tumbuh kembangnya optimal dan menumbuh kembangkan pola makan yang baik hingga dewasa. Beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik antara lain:

1) Pendidik dapat memberikan contoh langsung makan makanan sehat dan bergizi, seperti makan buah atau sayur di depan peserta didik.

2) Pendidik dapat menjelaskan manfaat makanan sehat dan bergizi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami sesuai usia anak.

3) Pendidik dapat membuat cerita sederhana tentang tokoh kartun yang makan makanan sehat dan bergizi agar kuat dan cerdas atau menyetel lagulagu tentang buah, sayuran, atau makanan bergizi, lengkap dengan gerakan tubuh. Hal Ini membuat belajar tentang makanan sehat jadi lebih menyenangkan.

4) Pendidik dapat mengenalkan makanan sehat dan tidak sehat melalui permainan, misalnya membawa gambar atau replika makanan sehat dan tidak sehat, kemudian mengajak peserta didik untuk mencocokkan gambar makanan sehat dengan gambar tubuh yang kuat, atau mengajak peserta didik menebak jenis makanan dari bentuk atau warna.

5) Pendidik dapat menggunakan contoh nyata dalam pembelajaran, seperti dengan menjemput bola berwarnawarni.

6) Pendidik perlu mengajarkan konsep dasar nutrisi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami peserta didik, seperti memperkenalkan istilah “vitamin” dan “mineral”.

7) Pendidik dapat mengajak peserta didik mengenali berbagai warna dari buah dan sayur serta menjelaskan bahwa setiap warna punya manfaat untuk tubuh.

8) Pendidik dapat bermitra dengan Orang tua agar kebiasaan makan sehat berlanjut di rumah dan ketika menyediakan bekal untuk peserta didiknya. Misaln ya memberikan lembar aktivitas seperti gambar makanan sehat untuk diwarnai atau permainan sederhana yang dapat dikerjakan peserta didik bersama Orang tua di rumah.

9) Pendidik perlu memberikan penghargaan untuk kebiasaan makan sehat dan bergizi yang dilakukan peserta didik, seperti memberi penghargaan berupa stiker atau pujian ketika peserta didik membawa bekal sehat atau memakan sayur di kelas. Setiap minggu, berikan penghargaan sederhana untuk peser ta didik yang konsisten membawa bekal sehat atau menunjukkan kemauan mencoba sayuran baru.

 

e. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Gemar Belajar

Pendidik perlu mengajarkan kebiasaan gemar belajar kepada peserta didik melalui pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan pe serta didik. Beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik antara lain:

1) Pendidik perlu menjadi teladan yang baik dengan memberi contoh langsung yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas dengan menunjukkan semangat dalam mengajar dan  menerapkan pendekatan sesuai dengan karakteristik peserta didik

2) Pendidik dapat menghubungkan konsepkonsep pelajaran dengan halhal yang dialami peserta didik seharihari. Misalnya, menghitung uang saku atau menghitung jumlah buah saat belajar matematika. Guru dapat memberi tugas berupa proyek kecil yang relevan dengan kehidupan peserta didik, seperti menulis tentang pengalaman, membuat poster atau media publikasi lainnya tentang lingkungan, atau menanam pohon. Ini membantu peserta didik memahami manfaat belajar dalam kehidupan nyata.

3) Pendidik perlu menggunakan metode belajar yang variatif dan kreatif yang membuat peserta didik merasa senang, seperti permainan kata untuk belajar bahasa, atau permainan matematika interaktif untuk belajar menghitung.

4) Pendidik perlu mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk memperkaya pengalaman, seperti belajar sains di taman atau mengenal lingkungan di sekitar sekolah.

5) Pendidik perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih topik proyek atau buku yang yang ingin baca agar peserta didik merasa memi liki kendali dan lebih antusias dalam belajar.

6) Pendidik perlu menyediakan tugas yang bervariasi sehingga peserta didik dapat mengekspresikan pemahamannya dengan cara yang paling sesuai dengan minatnya, seperti menggambar, menulis, atau membuat prakarya.

7) Pendidik dapat membuat tantangan dan kompetisi yang sehat, misalnya tantangan membaca, peserta didik dapat memperoleh poin atau penghargaan untuk setiap buku yang dibaca. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat baca dan rasa ingin tahu. Adakan kompetisi positif, seperti lomba matematika sederhana atau kompetisi keterampilan lain yang disukai. Berikan penghar gaan untuk memotivasi peserta didik agar lebih semangat belajar.

8) Pendidik dapat menggunakan alat bantu visual dan teknologi untuk mempermudah pemahaman dan menarik perhatian peserta didik, seperti poster, diagram, grafik, peta dunia, atau google earth saat belajar tentang negara atau poster siklus air untuk pelajaran sains, atau menggunakan aplikasi atau video edukatif yang mendukung materi pelajaran. Teknologi dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif, khususnya bagi peserta didik yang lebih visual atau kinestetik.

9) Pendidik perlu memotivasi peserta didik untuk bertanya, menganalisis, dan memberikan pendapat tentang topik yang dipelajari agar menumbuhkan rasa penasaran, berpikir kritis, dan kemauan untuk belajar lebih banyak.

10)  Pendidik perlu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menggembirakan. Dekorasi yang ceria dan teratur dapat membantu peserta didik merasa lebih santai dan fokus saat belajar. Buat papan yang menunjukkan perkem bangan setiap peserta didik atau kelompok dalam mencapai target belajar. Ini memberi mereka gambaran visual mengenai kemajuan peserta didik dan memberikan dorongan untuk terus maju.

11)  Pendidik dapat menceritakan kisahkisah inspiratif yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan pendidikan dapat membuka kesempatan untuk memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

12)  Guru dapat membuat sesi diskusi yang memfasilitasi peserta didik untuk berbagi pendapat, belajar dari satu sama lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peserta didik.

13)  Pendidik dapat melibatkan Orang tua dalam pembelajaran. Pendidik perlu memberitahu Orang tua mengenai proyek atau aktivitas sekolah yang dapat dilanjutkan di rumah. Misalnya, Orang tua dapat membantu peserta didik mengulas buku yang mereka baca atau menyelesaikan proyek sains. Beri Orang tua rekomendasi aktivitas sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mendukung minat belajar peserta didik, seperti membaca buku bersama atau menyelesaikan tekateki.

14)  Pendidik perlu memberikan pujian dan penghargaan positif kepada peserta didik ketika berhasil menyelesaikan tugas atau mencoba sesuatu yang baru untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dan membuat lebih bersemangat untuk belajar.

 

f. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Bermasyarakat

Pendidik perlu menumbuhkembangkan kebiasaan bermasyarakat kepada peserta didik agar tumbuh menjadi individu yang mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain dengan cara bertahap dan melalui kegiatan sederhana yang dapat dipahami dan menggembirakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan seo rang pendidik antara lain:

1) Pendidik dapat mengajarkan peserta didik untuk saling berbagi dan tolongmenolong agar tumbuh kepedulian satu sama lain, seperti berbagi mainan atau makanan.

2) Pendidik dapat menceritakan kisah atau menyanyikan bersama peserta didik lagu tentang kebersamaan, gotong royong, atau persahabatan agar peserta didik lebih memahami nilainilai positif dalam bermasyarakat.

3) Pendidik dapat mengajak peserta didik untuk ikut kegiatan kerja bakti di sekolah untuk mengenalkan konsep kerja sama dan menjaga lingkungan, seperti membersihkan kelas atau area bermain, merawat tanaman atau taman di sekolah.

4) Pendidik dapat mengajak peserta didik untuk mengunjungi tempat penting di sekitar sekolah agar memahami berbagai peran dalam masyarakat, seperti pasar, taman, atau kantor pos.

5) Pendidik dapat mengajarkan tata krama dan etika bersosialisasi melalui permainan peran sederhana di kelas agar peserta didik dapat menghargai dan menghormati hak orang lain di lingkungannya, misalnya peserta didik diajak belajar mengucapkan salam ketika bertemu seseorang, meminta tolong ketika membutuhkan bantuan, dan berterima kasih ketika mendapatkan pemberian atau pertolongan dari orang lain. Selain itu, peserta didik juga dapat dilatih untuk mengantri dan bergiliran dalam bermain.

6) Pendidik dapat mengajarkan pentingnya kepedulian menjaga lingkungan dan menerapkan prinsipprinsip ramah lingkungan, seperti aktivitas daur ulang, pengurangan sampah, dan penghijauan. Pendidik dapat melibatkan peserta didik dalam proyek ramah lingkungan, seperti menciptakan kebun organik di sekolah atau mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang.

7) Pendidik dapat mengadakan program mentoring atau pembelajaran teman sejawat dengan mengajak peserta didik untuk membantu teman sekelas dalam hal akademik atau sosial. Misalnya, membentuk kelompok belajar di mana peserta didik dapat saling membantu dalam memahami materi pelajaran, sekaligus mengajarkan nilainilai kerja sama dan saling peduli.

8) Pendidik dapat memberikan tanggung jawab dan peran dalam kegiatan kelas, seperti pengurus kelas atau anggota kelompok kerja yang berhubungan den gan kebersihan, kegiatan, atau acara sekolah. Hal ini mengajarkan peserta didik untuk peduli dengan lingkungan mereka dan berbagi tanggung jawab.

9) Pendidik dapat melibatkan peserta didik dalam merencanakan dan mengorganisir kegiatan sosial atau acara kelas yang dapat mengembangkan rasa kebersamaan.

10)  Pendidik perlu memberikan pengakuan atau penghargaan untuk peserta didik yang menunjukkan sikap peduli terhadap teman atau yang aktif dalam kegiatan sosial, seperti membantu teman atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial di kelas. Penghargaan dapat berupa sertifikat, pujian, atau kesempatan untuk memimpin kegiatan sosial.

 

g. Peran Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Tidur Cepat

Kebiasaan tidur cepat sangat penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Pola tidur yang teratur juga membantu peserta didik menjadi lebih sehat, berenergi, dan mampu fokus saat belajar atau bermain.

Beberapa cara yang dapat dilakukan seorang pendidik antara lain:

1) Pendidik dapat mengajarkan pentingnya tidur cepat dan cukup bagi kesehatan dan kebugaran tubuh serta pikiran lewat cerita, lagu, atau dikaitkan dalam topik pembelajaran.

2) Pendidik dapat mengenalkan konsep tidur cepat dikaitkan dengan topik pembelajaran. Misalnya, “tidur itu membuat tubuh kita kuat, supaya kita dapat bermain lebih lama dan merasa senang.”

3) Pendidik dapat menggunakan permainan untuk mengajarkan tidur cepat agar peserta didik memahami bahwa tidur cepat adalah bagian dari rutinitas harian yang harus dilakukan setelah aktivitas tertentu. Misalnya, permainan peran melibatkan peserta didik yang berperan sebagai karakter tertentu, menceritakan perlunya tidur setelah bermain atau belajar.

 

Lalu bagaimana peran orang tua/wali murid dan sekolah dalam membantu penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SMP? Bagi yang ingin mengetahuiny silahkan download dan baca Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar). LINK DOWNLOAD DISINI

 

Baca Juga! Buku Panduan Penerapan TujuhKebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SMP

 

Demikian informasi tentang Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar). Semoga ada manfaatnya.

 



= Baca Juga =



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama


































Free site counter


































Free site counter