Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar). Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, memiliki visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dan delapan misi yang disebut Asta Cita. Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang selaras dengan misi Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
SDM
unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral,
sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat.
Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus
dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan
bertahuntahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.
Pembiasaan
yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan anak
Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi,
gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Tujuh
kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga
menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini
membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan
pendidikan, masyarakat, dan media.
Oleh
karena itu, dibutuhkan panduan bagi pihak keluarga (Orang tua/wali) dan satuan pendidikan
(pendidik dan tenaga kependidikan) agar dapat: 1) memahami manfaat penerapan
tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; 2) mengetahui perannya dalam membentuk
tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; dan 3) melakukan pemantauan dan evaluasi
penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat secara berkala.
Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat pada jenjang SD secara umum mempunyai manfaat untuk menumbuhkembangkan
delapan karakter bangsa pada setiap individu anak atau peserta didik, yakni
religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan
tertib, mandiri, serta bermanfaat.
Orang
tua/wali, pendidik, dan satuan pendidikan jenjang SD (Sekolah Dasar) mempunyai
peran penting dalam membimbing anak agar dapat menerapkan tujuh kebiasaan anak
Indonesia hebat. Namun, pada saat proses bimbingan yang dilakukan harus
menggunakan metode atau cara yang penuh kesadaran (mindfulness), bermakna (meaningful),
dan menggembirakan (joyful).
Buku
Buku Panduan Penerapan Tujuh Kebiasaan
Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar) antara lain memberikan
gambaran tentang apa dan bagaimana peran orang tua/wali, pendidik, dan satuan
pendidikan dalam membantu suksesnya Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia
Hebat Pada Jenjang SD
a. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Bangun Pagi
Membiasakan
peserta didik untuk bangun pagi setiap hari memerlukan kesabaran dan
konsistensi, mengingat bahwa pola tidur peserta didik masih dalam tahap perkembangan.
Untuk membantu peserta didik di sekolah agar terbiasa bangun pagi, pendidik
dapat menerapkan beberapa pendekatan yang menarik dan sesuai dengan
perkembangannya. Berikut adalah caracara yang dapat dilakukan:
1) Pendidik
memberikan contoh datang lebih awal setiap pagi dari peserta didik dan
menyambutnya di gerbang sekolah atau pintu kelas dengan semangat dan penuh
kasih sayang.
2) Pendidik
dapat memulai kegiatan di pagi hari dengan kegiatan edukatif yang menyenangkan
dan penuh energi untuk memotivasi semangat peserta didik untuk bangun pagi agar
dapat ikut serta, seperti bernyanyi bersama, senam pagi, menggambar, bermain
bersama, atau kegiatan yang melibatkan kelompok.
3) Pendidik
dapat menjelaskan manfaat bangun pagi dengan bahasa sederhana yang mudah
dipahami, misalnya manfaat bangun pagi agar dapat bermain dengan temanteman
atau mengikuti kegiatan yang menyenangkan di sekolah.
4) Pendidik
perlu memberi kesempatan peserta didik untuk berinteraksi dengan temannya,
seperti bermain atau berbicara dengan teman setelah tiba di se kolah.
5) Pendidik
perlu memastikan suasana di kelas terasa nyaman dan menggembirakan untuk
peserta didik, seperti memberi dekorasi kelas yang menarik, gam bar berwarna
warni, dan berbagai media permainan sekaligus pembelajaran yang menarik.
6) Pendidik
perlu memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta didik yang datang
tepat waktu atau mengikuti kegiatan pagi dengan semangat untuk memperkuat
kebiasaan bangun pagi.
b. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Beribadah
Pendidik
dapat membantu peserta didik mengembangkan kebiasaan beribadah dengan
pendekatan yang menyenangkan, berbasis rutinitas, dan penuh dengan contoh
teladan. Mengingat usia peserta didik yang masih sangat muda, pendeka tan yang
digunakan haruslah sederhana, penuh kasih sayang, dan melibatkan aktivitas yang
menarik. Beberapa cara yang dapat diterapkan oleh pendidik di sekolah antara
lain:
1) Pendidik
harus menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan kebiasaan beribadah yang
konsisten dan penuh rasa syukur, seperti memimpin doa di awal kegiatan yang
melibatkan peserta didik.
2) Pendidik
dapat menciptakan rutinitas ibadah yang menyenangkan, seperti doa bersama
sebelum dan setelah kegiatan, atau mengajarkan lagulagu religi yang mudah
diingat dan dinyanyikan bersama temanteman di kelas.
3) Pendidik
dapat menggunakan cerita yang mudah dipahami dan penuh dengan pesan keagamaan
disertai gambar yang menarik sehingga membuat peserta didik lebih tertarik
untuk beribadah, seperti ceritacerita dari kitab suci atau cerita nabi yang
dapat membantu peserta didik memahami nilainilai agama dengan cara yang
menyenangkan atau menggunakan gambar yang menarik atau buku cerita bergambar
yang mengajarkan tentang ibadah.
4) Pendidik
dapat menggunakan berbagai media kreatif untuk menarik perhatian peserta didik,
seperti boneka, gambar, atau video pendek yang menggambarkan kegiatan
beribadah.
5) Pendidik
dapat mengajarkan nilainilai ibadah dalam konteks kegiatan seharihari agar
peserta didik merasa lebih terhubung dengan Tuhan dalam keseharian, seperti
mengajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, selalu
bersyukur atas apa yang dimiliki.
6) Pendidik
perlu menciptakan suasana tenang dan damai agar peserta didik dapat beribadah
dengan baik.
7) Pendidik
perlu mendampingi dan memberi kesempatan peserta didik untuk beribadah secara
mandiri. Misalnya, berdoa sebelum dan sesudah makan.
8) Pendidik
perlu memberikan pujian dan apresiasi ketika peserta didik terlibat dalam
kegiatan beribadah agar semakin termotivasi untuk terus melakukan ibadah.
Penghargaan dapat berupa pujian, stiker, atau pengakuan di depan kelas.
c. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Berolahraga
Penerapan
kebiasaan berolahraga pada peserta didik memerlukan pendekatan yang
menyenangkan, sederhana, dan penuh semangat. Di usia dini, peserta didik masih
dalam tahap bermain dan eksplorasi, sehingga olahraga harus disajikan se bagai
kegiatan yang menyenangkan dan penuh petualangan. Beberapa cara yang dapat
dilakukan pendidik untuk menumbuhkembangkan kebiasaan berolahraga antara lain:
1) Pendidik
perlu berperan aktif dalam kegiatan olahraga untuk menjadi teladan bagi peserta
didik.
2) Pendidik
dapat memulai kegiatan rutin setiap pagi di kelas sebelum pembelajaran agar
peserta didik terbiasa menggerakkan tubuh, seperti senam sederhana atau
peregangan bersama diiringi dengan lagulagu ceria untuk menambah semangat dan
membuat peserta didik menikmati aktivitasnya.
3) Pendidik
dapat menetapkan hari tertentu setiap minggu untuk kegiatan olahraga khusus,
seperti bermain bola, lari estafet, atau lompat tali.
4) Pendidik
dapat menggunakan permainan fisik sederhana dan menyenangkan untuk membuat
olahraga terasa seperti bermain, seperti lompat tali, main bola, kejarkejaran,
atau petak umpet
5) Pendidik
dapat menggunakan alat permainan berwarnawarni untuk menarik perhatian peserta
didik, seperti hula hoop, bola plastik, atau kerucut.
6) Pendidik
dapat menggunakan lagulagu anak yang ceria dan berhubungan dengan olahraga,
seperti lagu yang liriknya tentang berlari, melompat, atau berenang. Gerak dan
lagu membantu peserta didik belajar sambil bergerak dan menari sesuai dengan
lirik.
7) Pendidik
dapat memperkenalkan beberapa jenis olahraga dasar agar peserta didik dapat
menemukan olahraga yang disukai dan tidak bosan, misalnya minggu ini bermain
bola, minggu depan senam, dan seterusnya.
8) Pendidik
dapat mengajak peserta didik berolahraga di halaman sekolah atau taman bermain
agar lebih leluasa bergerak dan menikmati olahraga sambil bersenangsenang,
seperti berlarilari kecil, melempar bola, atau berjalan santai di sekitar
sekolah.
9) Pendidik
dapat menggabungkan olahraga dengan pembelajaran agar membuat olahraga terasa
alami dalam keseharian peserta didik di kelas, seperti mengajak peserta didik
menghitung sambil melompat, atau mengenal warna
10) Pendidik dapat membuat tantangan sederhana
dan menarik agar dilakukan peserta didik dengan semangat, seperti “siapa yang
dapat berlari dan menyentuh pohon lebih cepat?” atau “ayo kita melompat
sebanyak 10 kali.”
11) Pendidik dapat memberikan penjelasan
sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik tentang pentingnya
berolahraga, seperti “olahraga dapat membuat tubuh kita lebih kuat dan sehat
sehingga anakanak dapat bermain” atau “olahraga dapat membuat kita bahagia dan
bersemangat”.
12) Pendidik perlu memberikan penghargaan atau
apresiasi setelah peserta didik berolahraga untuk memotivasi peserta didik agar
terus berolahraga, misalnya memberi penghargaan kecil berupa stiker atau pujian
seperti “Wah, kamu cepat sekali!” atau “Hebat, kamu sudah dapat lompat tinggi!”membawa
buah atau sayuran asli untuk diperlihatkan kepada peserta didik, membiarkan
peserta didik menyentuh dan mencium baunya. Jika memungkinkan, peserta didik
dapat mencicipi potongan kecil buah segar.
d. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Makan Sehat dan Bergizi
Pendidik
perlu membimbing peserta didik agar terbiasa makan makanan sehat dan bergizi
untuk memastikan tumbuh kembangnya optimal dan menumbuh kembangkan pola makan
yang baik hingga dewasa. Beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik antara
lain:
1) Pendidik
dapat memberikan contoh langsung makan makanan sehat dan bergizi, seperti makan
buah atau sayur di depan peserta didik.
2) Pendidik
dapat menjelaskan manfaat makanan sehat dan bergizi dengan bahasa sederhana dan
mudah dipahami sesuai usia anak.
3) Pendidik
dapat membuat cerita sederhana tentang tokoh kartun yang makan makanan sehat
dan bergizi agar kuat dan cerdas atau menyetel lagulagu tentang buah, sayuran,
atau makanan bergizi, lengkap dengan gerakan tubuh. Hal Ini membuat belajar
tentang makanan sehat jadi lebih menyenangkan.
4) Pendidik
dapat mengenalkan makanan sehat dan tidak sehat melalui permainan, misalnya
membawa gambar atau replika makanan sehat dan tidak sehat, kemudian mengajak
peserta didik untuk mencocokkan gambar makanan sehat dengan gambar tubuh yang
kuat, atau mengajak peserta didik menebak jenis makanan dari bentuk atau warna.
5) Pendidik
dapat menggunakan contoh nyata dalam pembelajaran, seperti dengan menjemput
bola berwarnawarni.
6) Pendidik
perlu mengajarkan konsep dasar nutrisi dengan bahasa sederhana dan mudah
dipahami peserta didik, seperti memperkenalkan istilah “vitamin” dan “mineral”.
7) Pendidik
dapat mengajak peserta didik mengenali berbagai warna dari buah dan sayur serta
menjelaskan bahwa setiap warna punya manfaat untuk tubuh.
8) Pendidik
dapat bermitra dengan Orang tua agar kebiasaan makan sehat berlanjut di rumah
dan ketika menyediakan bekal untuk peserta didiknya. Misaln ya memberikan
lembar aktivitas seperti gambar makanan sehat untuk diwarnai atau permainan
sederhana yang dapat dikerjakan peserta didik bersama Orang tua di rumah.
9) Pendidik
perlu memberikan penghargaan untuk kebiasaan makan sehat dan bergizi yang
dilakukan peserta didik, seperti memberi penghargaan berupa stiker atau pujian
ketika peserta didik membawa bekal sehat atau memakan sayur di kelas. Setiap
minggu, berikan penghargaan sederhana untuk peser ta didik yang konsisten
membawa bekal sehat atau menunjukkan kemauan mencoba sayuran baru.
e. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Gemar Belajar
Pendidik
perlu mengajarkan kebiasaan gemar belajar kepada peserta didik melalui pendekatan
yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan pe serta didik. Beberapa
cara yang dapat dilakukan pendidik antara lain:
1) Pendidik
perlu menjadi teladan yang baik dengan memberi contoh langsung yang dilakukan
dalam pembelajaran di kelas dengan menunjukkan semangat dalam mengajar dan menerapkan pendekatan sesuai dengan
karakteristik peserta didik
2) Pendidik
dapat menghubungkan konsepkonsep pelajaran dengan halhal yang dialami peserta
didik seharihari. Misalnya, menghitung uang saku atau menghitung jumlah buah
saat belajar matematika. Guru dapat memberi tugas berupa proyek kecil yang
relevan dengan kehidupan peserta didik, seperti menulis tentang pengalaman,
membuat poster atau media publikasi lainnya tentang lingkungan, atau menanam
pohon. Ini membantu peserta didik memahami manfaat belajar dalam kehidupan
nyata.
3) Pendidik
perlu menggunakan metode belajar yang variatif dan kreatif yang membuat peserta
didik merasa senang, seperti permainan kata untuk belajar bahasa, atau
permainan matematika interaktif untuk belajar menghitung.
4) Pendidik
perlu mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk memperkaya pengalaman,
seperti belajar sains di taman atau mengenal lingkungan di sekitar sekolah.
5) Pendidik
perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih topik proyek
atau buku yang yang ingin baca agar peserta didik merasa memi liki kendali dan
lebih antusias dalam belajar.
6) Pendidik
perlu menyediakan tugas yang bervariasi sehingga peserta didik dapat
mengekspresikan pemahamannya dengan cara yang paling sesuai dengan minatnya,
seperti menggambar, menulis, atau membuat prakarya.
7) Pendidik
dapat membuat tantangan dan kompetisi yang sehat, misalnya tantangan membaca,
peserta didik dapat memperoleh poin atau penghargaan untuk setiap buku yang
dibaca. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat baca dan rasa ingin tahu.
Adakan kompetisi positif, seperti lomba matematika sederhana atau kompetisi
keterampilan lain yang disukai. Berikan penghar gaan untuk memotivasi peserta
didik agar lebih semangat belajar.
8) Pendidik
dapat menggunakan alat bantu visual dan teknologi untuk mempermudah pemahaman
dan menarik perhatian peserta didik, seperti poster, diagram, grafik, peta
dunia, atau google earth saat belajar tentang negara atau poster siklus air
untuk pelajaran sains, atau menggunakan aplikasi atau video edukatif yang
mendukung materi pelajaran. Teknologi dapat membuat proses belajar lebih
menarik dan interaktif, khususnya bagi peserta didik yang lebih visual atau
kinestetik.
9) Pendidik
perlu memotivasi peserta didik untuk bertanya, menganalisis, dan memberikan
pendapat tentang topik yang dipelajari agar menumbuhkan rasa penasaran,
berpikir kritis, dan kemauan untuk belajar lebih banyak.
10) Pendidik perlu menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman dan menggembirakan. Dekorasi yang ceria dan teratur dapat membantu
peserta didik merasa lebih santai dan fokus saat belajar. Buat papan yang
menunjukkan perkem bangan setiap peserta didik atau kelompok dalam mencapai
target belajar. Ini memberi mereka gambaran visual mengenai kemajuan peserta
didik dan memberikan dorongan untuk terus maju.
11) Pendidik dapat menceritakan kisahkisah
inspiratif yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan pendidikan dapat membuka
kesempatan untuk memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan mengembangkan
diri.
12) Guru dapat membuat sesi diskusi yang
memfasilitasi peserta didik untuk berbagi pendapat, belajar dari satu sama
lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peserta didik.
13) Pendidik dapat melibatkan Orang tua dalam
pembelajaran. Pendidik perlu memberitahu Orang tua mengenai proyek atau
aktivitas sekolah yang dapat dilanjutkan di rumah. Misalnya, Orang tua dapat
membantu peserta didik mengulas buku yang mereka baca atau menyelesaikan proyek
sains. Beri Orang tua rekomendasi aktivitas sederhana yang dapat dilakukan di
rumah untuk mendukung minat belajar peserta didik, seperti membaca buku bersama
atau menyelesaikan tekateki.
14) Pendidik perlu memberikan pujian dan
penghargaan positif kepada peserta didik ketika berhasil menyelesaikan tugas atau
mencoba sesuatu yang baru untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik
dan membuat lebih bersemangat untuk belajar.
f. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Bermasyarakat
Pendidik
perlu menumbuhkembangkan kebiasaan bermasyarakat kepada peserta didik agar
tumbuh menjadi individu yang mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan orang
lain dengan cara bertahap dan melalui kegiatan sederhana yang dapat dipahami
dan menggembirakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan seo rang pendidik antara
lain:
1) Pendidik
dapat mengajarkan peserta didik untuk saling berbagi dan tolongmenolong agar
tumbuh kepedulian satu sama lain, seperti berbagi mainan atau makanan.
2) Pendidik
dapat menceritakan kisah atau menyanyikan bersama peserta didik lagu tentang
kebersamaan, gotong royong, atau persahabatan agar peserta didik lebih memahami
nilainilai positif dalam bermasyarakat.
3) Pendidik
dapat mengajak peserta didik untuk ikut kegiatan kerja bakti di sekolah untuk
mengenalkan konsep kerja sama dan menjaga lingkungan, seperti membersihkan
kelas atau area bermain, merawat tanaman atau taman di sekolah.
4) Pendidik
dapat mengajak peserta didik untuk mengunjungi tempat penting di sekitar
sekolah agar memahami berbagai peran dalam masyarakat, seperti pasar, taman,
atau kantor pos.
5) Pendidik
dapat mengajarkan tata krama dan etika bersosialisasi melalui permainan peran
sederhana di kelas agar peserta didik dapat menghargai dan menghormati hak
orang lain di lingkungannya, misalnya peserta didik diajak belajar mengucapkan
salam ketika bertemu seseorang, meminta tolong ketika membutuhkan bantuan, dan
berterima kasih ketika mendapatkan pemberian atau pertolongan dari orang lain.
Selain itu, peserta didik juga dapat dilatih untuk mengantri dan bergiliran
dalam bermain.
6) Pendidik
dapat mengajarkan pentingnya kepedulian menjaga lingkungan dan menerapkan
prinsipprinsip ramah lingkungan, seperti aktivitas daur ulang, pengurangan
sampah, dan penghijauan. Pendidik dapat melibatkan peserta didik dalam proyek
ramah lingkungan, seperti menciptakan kebun organik di sekolah atau
mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang.
7) Pendidik
dapat mengadakan program mentoring atau pembelajaran teman sejawat dengan
mengajak peserta didik untuk membantu teman sekelas dalam hal akademik atau
sosial. Misalnya, membentuk kelompok belajar di mana peserta didik dapat saling
membantu dalam memahami materi pelajaran, sekaligus mengajarkan nilainilai
kerja sama dan saling peduli.
8) Pendidik
dapat memberikan tanggung jawab dan peran dalam kegiatan kelas, seperti
pengurus kelas atau anggota kelompok kerja yang berhubungan den gan kebersihan,
kegiatan, atau acara sekolah. Hal ini mengajarkan peserta didik untuk peduli
dengan lingkungan mereka dan berbagi tanggung jawab.
9) Pendidik
dapat melibatkan peserta didik dalam merencanakan dan mengorganisir kegiatan
sosial atau acara kelas yang dapat mengembangkan rasa kebersamaan.
10) Pendidik perlu memberikan pengakuan atau
penghargaan untuk peserta didik yang menunjukkan sikap peduli terhadap teman
atau yang aktif dalam kegiatan sosial, seperti membantu teman atau
berpartisipasi dalam kegiatan sosial di kelas. Penghargaan dapat berupa
sertifikat, pujian, atau kesempatan untuk memimpin kegiatan sosial.
g. Peran
Pendidik (Guru SD) dalam Menerapkan Kebiasaan Tidur Cepat
Kebiasaan
tidur cepat sangat penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Pola tidur yang teratur juga membantu peserta didik
menjadi lebih sehat, berenergi, dan mampu fokus saat belajar atau bermain.
Beberapa
cara yang dapat dilakukan seorang pendidik antara lain:
1) Pendidik
dapat mengajarkan pentingnya tidur cepat dan cukup bagi kesehatan dan kebugaran
tubuh serta pikiran lewat cerita, lagu, atau dikaitkan dalam topik
pembelajaran.
2) Pendidik
dapat mengenalkan konsep tidur cepat dikaitkan dengan topik pembelajaran.
Misalnya, “tidur itu membuat tubuh kita kuat, supaya kita dapat bermain lebih
lama dan merasa senang.”
3) Pendidik
dapat menggunakan permainan untuk mengajarkan tidur cepat agar peserta didik
memahami bahwa tidur cepat adalah bagian dari rutinitas harian yang harus
dilakukan setelah aktivitas tertentu. Misalnya, permainan peran melibatkan
peserta didik yang berperan sebagai karakter tertentu, menceritakan perlunya
tidur setelah bermain atau belajar.
Lalu
bagaimana peran orang tua/wali murid dan sekolah dalam membantu penerapan Tujuh
Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SMP? Bagi yang ingin mengetahuiny
silahkan download dan baca Buku Panduan
Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar).
LINK DOWNLOAD DISINI
Baca
Juga! Buku Panduan Penerapan TujuhKebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SMP
Demikian
informasi tentang Buku Panduan Penerapan
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang SD (Sekolah Dasar). Semoga
ada manfaatnya.