Latihan Soal ANBK SD MI Literasi Dan Numerasi Tahun 2024. Asesmen Nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Sesgungguhnya dlam menghadapi AN, siswa yang menjadi peserta AN tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Guru dan siswa tidak perlu berlomba-lomba meningkatkan skor pada AN tahun ini.
Adapun syarat peserta Asesmen Nasional 2024 yang perlu diperhatikan adalah bahwa siswa SD MI yang bisa mengikuti AN adalah siswa kelas 5, Siswa SMP MTS yang bisa mengikuti AN adalah siswa kelas 8, dan Siswa SMA MA SMK yang bisa mengikuti AN adalah siswa kelas 11. Siswa nantinya dipilih secara acak atau random di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Sebelum mengetahui contoh
atau Latihan Soal ANBK SD MI Literasi Dan Numerasi Tahun 2024, perlu diketahui bahwa materi yang
diujikan dalam Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SD adalah Literasi dan
Numerasi. Numerasi atau literasi numerasi merupakan literasi yang dikenal
paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi
fungsional dan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
numerasi berfungsi efektif dalam kegiatan belajar, bekerja, dan berinteraksi
sepanjang hayat. Oleh sebab itu, literasi numerasi dikembangkan secara sistematis
dan berkelanjutan, baik dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas maupun kegiatan
pembelajaran di luar kelas (ekstrakurikuler). Kegiatan ekstrakurikuler literasi
numerasi difokuskan kepada pengayaan dan penguatan kemampuan numerasi yang
dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat
menyenangkan dan menantang dalam mengembangkan potensi anak. Potensi anak ini dikembangkan
merujuk kepada tingkat perkembangan anak. Prinsip menyenangkan dan menantang
ini juga berlaku bagi pemilihan bahan bacaan.
Kemampuan literasi numerasi
sebagai pengetahuan dan kecakapan yang erat kaitannya dengan pemahaman angka,
simbol dan analisis informasi kuantitatif (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya),
sangat penting dimiliki generasi saat ini. Dengan memiliki kemampuan literasi numerasi
yang baik, peserta didik secara cakap mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikanya
dalam kehidupan nyata.
Apa itu literasi numerasi ? Literasi
numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam
bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis
informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan
lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk
memprediksi dan mengambil kesimpulan dan keputusan.
Secara sederhana, numerasi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi
juga mencakup kemampuan untuk menerjemahkan informasi kuantitatif yang terdapat
di sekeliling kita. Singkatnya, literasi numerasi adalah kemampuan atau
kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menggunakan
matematika dengan percaya diri di seluruh aspek kehidupan. Literasi numerasi
meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan perilaku positif.
Numerasi tidaklah sama
dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan
keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan
dan keterampilan tersebut. Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang
memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep
dan kaidah matematika dalam situasi riil sehari-hari. Saat permasalahannya
sering kali tidak terstruktur, memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan
tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor
nonmatematis.
Sebagai contoh, seorang
peserta didik belajar bagaimana membagi bilangan bulat dengan bilangan bulat
lainnya. Ketika bilangan yang pertama tidak habis dibagi, maka akan ada sisa. Biasanya
peserta didik diajarkan untuk menuliskan hasil bagi dengan sisa, lalu mereka
juga belajar menyatakan hasil bagi dalam bentuk desimal. Dalam konteks
kehidupan sehari-hari, hasil bagi yang presisi (dengan desimal) sering kali
tidak diperlukan sehingga sering kali dilakukan pembulatan. Secara matematis,
kaidah pembulatan ke bawah dilakukan jika nilai desimalnya lebih kecil daripada
5, pembulatan ke atas jika nilai desimalnya lebih besar daripada 5, dan pembulatan
ke atas atau ke bawah bisa dilakukan jika nilai desimalnya 5.
Namun, dalam konteks nyata,
kaidah itu tidaklah selalu dapat diterapkan. Contohnya, jika 40 orang yang akan
bertamasya diangkut dengan minibus yang memuat 12 orang, secara matematis
minibus yang dibutuhkan untuk memuat semua orang itu adalah 3,333333. Jumlah itu
tentu tidak masuk akal sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 3 minibus. Akan
tetapi, jika sebuah tempat duduk hanya boleh diduduki oleh satu orang saja, artinya
ada 4 orang tidak mendapatkan tempat duduk. Oleh karena itu, jumlah minibus
yang seharusnya dipesan adalah 4 buah. Perlu dicermati bahwa numerasi
membutuhkan pengetahuan matematika yang dipelajari dalam kurikulum. Akan
tetapi, pembelajaran matematika itu sendiri belum tentu menumbuhkan kemampuan
numerasi.
Berikut ini beberapa contoh Latihan Soal ANBK SD MI Literasi Dan Numerasi Tahun 2024 yang dapat diakses melalui link yang tersedia di
bawah ini.
Latihan
Soal Asesmen Nasional (AN) Literasi SD Tahun 2024
(disini)
Latihan
Soal Asesmen Nasional (AN) Numerasi SD Tahun 2024
(disini)
Demikian informasi tentang Latihan Soal ANBK SD MI Literasi Dan Numerasi Tahun 2024. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.
zanuartriadhi@gmeil.com