Pengertian Kritik Terhadap Karya Seni Rupa dan Jenis Kritik Karya Seni Rupa. Pengertian kritik terhadap karya seni rupa tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada focus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.
Untuk dapat memahami dan
membuat kritik karya seni rupa, kalian harus memahami pengertian dan kegiatan
apresiasi karya seni rupa terlebih dahulu. Secara umum istilah apresiasi seni
atau mengapresiasi karya seni berarti memahami sepenuhnya seluk beluk karya
seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Apresiasi
dapat juga diartikan berbagai pengalaman antara seniman (perupa) dan penikmat
karya, bahkan ada yang menambahkan, menikmati karya seni sama artinya dengan
menciptakan kembali. Dengan kata lain, kegiatan apresiasi seni atau
mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai
hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap
nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Dengan mengerti dan menyadari
sepenuhnya selukbeluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap
segi-segi estetiknya seesorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya
tersebut dengan semestinya (Soedarso, 1990).
Ada dua fungsi dari kegiatan
apresiasi seni yaitu pertama, adalah agar kita dapat meningkatkan dan memupuk
kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama
manusia. Fungsi kedua bersifat khusus, ada literasi hubungannya dengan kegiatan
mental kita yaitu penikmatan, penilaian, empati dan hiburan. Apresiasi seni
juga besar manfaatnya bagi ketahanan budaya Indonesia. Melalui kegiatan
apresiasi kesenian Indonesia, kamu dapat lebih mengenal dan menghargai budaya
bangsa sendiri.
Dalam pembelajaran seni di
sekolah, kegiatan apresiasi digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran
seni. Melalui kegiatan apresiasi, kamu belajar tidak saja untuk memahami dan
atau menghargai karya seni, tetapi dapat juga diimplementasikan untuk menghargai
berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian kamu
terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat ditumbuhkan dengan
pembelajaran apresiasi ini.
Pengertian kritik dalam seni
tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya.
Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan
menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang
lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.
Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek,
terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli
seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk
memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan
dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni
tersebut.
Jenis kritik karya seni,
adalah sebagai berikut.
a. Kritik Pendidikan
(Pedagogical Criticism)
Kritik
jenis ini bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta
estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga
pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan
peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah
dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
b. Kritik Keilmuan (Scholarly
Criticism)
Jenis
kritik ini bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan
kritikus yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis
ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam
bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau
metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan
seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni
seperti museum, galeri dan balai lelang.
c. Kritik Populer (Popular
Criticism)
Kritik
seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum.Tanggapan yang disampaikan
melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan
atau publikasi sebuah karya. Umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah
sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
d. Kritik Jurnalistik
(Journalistic Criticism)
Jenis
kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka
kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis ini
biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari
sebuah karya seni, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan
melalui media massa. Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman,
berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa
bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan kritik
instrumentalistik. Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasarkan
konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan
medium yang digunakan dalam berkarya seni. Jika kritik formalistik lebih
cenderung pada penilaian aspek-aspek formalnya, maka kritik ekspresivistik
lebih tertarik untuk menilai sebuah karya berdasarkan kualitas gagasan dan
perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni.
Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara
judul, tema,isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah
karya.
Demikian pembelajaran
tentang Pengertian Kritik Terhadap Karya
Seni Rupa dan Jenis Kritik Karya Seni Rupa. Semoga ada manfaatnya.
Terima kasih, informasi sangat bermanfaat. Kami menunggu update informasi lainnya.