Pengertian Kegiatan Produksi, Tujuan dan Faktor Produksi dalam Kegiatan Ekonomi serta Nilai Guna Barang dan Jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen sebagai pemakai barang hasil produksi. Dari ketiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu: produsen, distributor, dan konsumen saling ketergantungan satu sama lain. Tidak mungkin hanya produsen saja tanpa ada konsumen. Begitu juga konsumen tidak akan memperoleh barang yang dibutuhkan tanpa ada distributor.
Apa yang dimaksud Kegiatan
Produksi? Produksi merupakam kegiatan untuk menghasilkan suatu barang atau
jasa. Kegiatan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi dan menjadi
barang jadi juga termasuk kegiatan produksi. Berkaitan dengan produksi ada istilah Produsen.
Apa yang dimaksud produsen? Produsen merupakan orang atau lembaga yang
menghasilkan suatu barang atau jasa. Contohnya, pakaian seperti: celana, baju,
jaket, topi, dan lain-lain termasuk seragam sekolah Kamu diproduksi industri
garmen.
Apa Tujuan Produksi? Adapun tujuan produksi yaitu untuk memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan mencari keuntungan dalam menghasilkan barang dan jasa. Di dalam melakukan produksi seorang produsen baik secara perorangan maupun lembaga harus memahami 3 hal tentang:
1. What (Apa)
Hal
yang pertama kali yang harus dilakukan oleh produsen yaitu harus memikirkan barang/jasa
apa yang akan diprodusi dan bahan apa yang diperlukan untuk membuat barang/jasa
tersebut. Selain itu, produsen harus melihat dan melakukan analisis kebutuhan pasar atau yang dibutuhkan
masyarakat sehingga barang/jasa yang akan diproduksi sesuai yang dibutuhkan
masyarakat.
2. How (Bagaimana)
Produsen
harus memikirkan bagaimana memilih faktor-faktor produksi. Faktor produksi berkaitan
atau melibatkan modal, tenaga kerja, dan bahan baku. Tanpa faktor produksi kegiatan
produksi barang/jasa tidak bisa berjalan. Selain itu, produsen juga harus memikirkan
bagaimana cara memproduksinya, apakah menggunakan mesin atau secara konvensioanal
dan tetap mempertimbangkan prinsip ekonomi dan efisiensi.
3. Form Whom (Untuk Siapa)
Produsen
harus memahami untuk siapa barang/jasa tersebut diproduksi atau dihasilkan. Produsen
harus menentukan untuk siapa (target pasar) barang atau jasa tersebut diproduksi
secara detail dan menyeluruh. Barang atau jasa akan mengalami kesulitan dalam
hal pemasaran tanpa mengetahui siapa konsumennya. Misalnya, seorang produsen makanan
akan memproduksi jenis makanan ringan atau berat. Hal ini berkaitan dengan promosi
yang akan dilakukan nantinya. Produsen harus mengetahui 3 hal tersebut supaya kegiatan
produksi dapat berjalan dengan baik.
Apa faktor yang mempengaruhi
produksi dalam kegiatan ekonomi ? Sebelum melakukan kegiatan produksi, kita memerlukan
faktor-faktor produksi. Faktor produksi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Faktor Asli:
a.
Faktor produksi alam, merupakan semua kekayaan alam yang terdapat di alam semesta
yang dapat digunakan produsen dalam proses produksi. Faktor produksi ini merupakan
anugerah Tuhan Yang Mahakuasa untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.
Contohnya, sumber daya air, hutan, sinar matahari, udara, tanah, mineral, barang
tambang, dan lain-lain.
b.
Sumber daya manusia, merupakan tenaga kerja yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi:
1)
Tenaga kerja terdidik, merupakan tenaga kerja yang telah menempuh pendidikan
formal sehingga memiliki kompetensi di bidang tertentu. Contohnya adalah guru,
dokter, polisi, bidan, perawat, dan lain-lain.
2)
Tenaga kerja terlatih, merupakan tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan
di bidang tertentu. Contohnya adalah supir, montir, editor video, dan lain-lain.
3)
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, merupakan tenaga kerja yang
tidak melalui pendidikan dan pelatihan yang cenderung mengandalkan kekuatan
fisik atau tenaga. Contohnya adalah kuli bangunan, pembantu rumah tangga, pemulung,
dan lain-lain.
Dengan
adanya faktor asli ini, sebenarnya produsen sudah bisa melakukan kegiatan produksi
barang/jasa.
2. Faktor Turunan
Merupakan
faktor produksi yang harus terlebih dahulu diciptakan oleh produsen. Faktor turunan
dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a.
Faktor Produksi Modal, merupakan faktor berupa modal atau kapital berupa benda hasil
produksi yang digunakan untuk proses produksi barang atau jasa lainnya. Contohnya
adalah mesin produksi, peralatan dan perlengkapan, serta juga uang. Fungsi
sumber daya modal yaitu sebagai penunjang dalam mempercepat kemampuan produksi
barang atau jasa.
b.
Faktor Kewirausahaan, merupakan suatu keahlian atau skill berwirausaha. Kemampuan
manusia untuk menjalankan perusahaan dengan menggabungkan semua faktor
produksi. Salah satu tujuan wirausaha memperoleh hasil atau keuntungan yang
maksimal.
Apa perubahan nilai guna
suatu barang atau jasa setelah adanya kegiatan produksi ? Pada umumnya dari
kegiatan produksi dapat juga menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Yang dimaksdu
nilai guna di sisini adalah nilai dari manfaat yang kita peroleh karena
menggunakan barang atau jasa. Nilai guna suatu barang akan bertambah nilainya
apabila barang tersebut diolah menjadi barang lain, misalnya seragam sekolah Kamu
merupakan hasil olahan dari tanaman kapas, benang, dan kain, yang kemudian
diolah atau dijahit menjadi seragam. Berdasarkan penambahan nilai guna dapat
dibagi menjadi:
1. Nilai Guna Bentuk (Form
Utility)
Suatu
barang akan bertambah nilai gunanya jika mengalami perubahan bentuk. Contohnya,
kayu jati berubah menjadi kursi, meja, lemari, dan barang lainnya.
2. Nilai Guna Tempat (Place
Utility)
Barang
akan bertambah nilai gunanya jika digunakan di tempat yang tepat. Contohnya, ketika
Kamu berada di daerah dingin akan membutuhkan selimut atau pakaian tebal. Selain
itu, di daerah pegunungan yang suhunya lebih rendah akan lebih dibutuhkan dibandingkan
ketika berada di wilayah yang suhunya lebih tinggi atau panas. Nilai guna selimut
dan pakaian tebal juga akan lebih tinggi ketika berada di tempat yang dingin, dibandingkan jika berada di tempat yang panas.
3. Nilai Guna Waktu (Time
Utility)
Barang
akan bertambah nilai gunanya jika digunakan pada waktu yang tepat. Contohnya,
penggunaan payung dan jas hujan ketika hujan turun. Nilai guna paying dan jas
hujan akan bertambah ketika kita melakukan perjalanan saat kondisi hujan.
4. Nilai Guna Kepemilikan
(Ownership Utility)
Barang
akan bertambah nilai gunanya jika barang itu telah dimiliki oleh orang yang membutuhkannya.
Contohnya, ketika sepatu yang sudah dijual kemudian dipakai akan memiliki nilai
guna yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sepatu yang belum terjual di toko.
Demikian materi pembelajaran
tentang Pengertian Kegiatan Produksi,
Tujuan dan Faktor Produksi dalam Kegiatan Ekonomi serta Nilai Guna Barang
dan Jasa. Semoga ada manfaatnya.
Terima kasih, informasi sangat bermanfaat. Kami menunggu update informasi lainnya.