Sebelum memahami Pengertian Indikator, Kisi-Kisi, Instrumen dalam Evaluasi atau Penilaian Pendidikan, terlebih dahulu akan dibahas Pengertian evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Want dan Brow n (1977), “evaluation refers to the act or process todetermining the value ofsomething“ yang berarti bahw a evaluasi merupakan kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Oleh karena itu, kegiatan evaluasi memiliki beberapa tahapan untuk memperoleh makna inti evaluasi. Tahapan aw al harus melalui pengukuran (measurement) yakni kegiatan membandingkan obyek yang diukur dengan atau atas dasar standar/patokan tertentu. Sehingga hasil kegiatan mengukur adalah merupakan data kuantitatif berupa angka-angka hasil pengukuran. Tahapan selanjutnya adalah pengambilan keputusan terhadap hasil pengukuran, atau pemaknaan yang terkandung dari angka-angka hasil pengukuran tersebut. Tahapan ini merupakan kegiatan “penilaian” sehingga sesuatu yang diungkapkan dalam penilaian merupakan data kualitatif, seperti baik, cukup, kurang dan lain-lain tergantung apa yang mau diungkapkan. Jadi pengukuran dan penilaian merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, artinya kita tidak dapat memberikan penilaian terhadap sesuatu sebelum melakukan pengukuran akan hal yang dimaksud.
Dalam
hal kegiatan pengukuran maka dibutuhkan alat ukur atau lebih dikenal dengan instrumen
sementara ketika melakukan penilaian maka dibutuhkan ketentuan kriteria. Jika dihubungkan
dengan jenis dan bentuk kegiatan pengaw asan yang meliputi pembinaan, pemantauan,
penilaian dan pembimbingan/pelatihan maka pengaw as harus mampu membuat
instrumen untuk keperluan pembinaan, pemantauan, penilaian dan pembimbingan/pelatihan,
sehingga semua kegiatan tersebut dapat terevaluasi. Dan semua instrument
yang dibuat harus dapat menggali data dari obyek yang diukur. Selanjutnya instrumen
yang dimaksud juga harus mudah dianalisis dan mudah untuk memberikan penafsiran
sehingga akan membantu dalam menarik kesimpulan, memberikan rekomendasi
dan tindak lanjutnya.
Pengertian Indikator dalam Evaluasi
atau Penilaian Pendidikan, Indikator
adalah suatu ciri yang spesifik atau tanda khusus yang terdapat pada suatu
benda, perbuatan, dan sifat. Berkaitan dengan fokus pembahasan ini maka yang
dimaksud dengan indikator keberhasilan pendidikan, pembelajaran/bimbingan berarti
ciri/tanda khusus yang dapat menggambarkan keberhasilan sebuah kegiatan pendidikan,
pembalajaran/bimbingan.
Dalam
merumuskan indikator keberhasilan pendidikan, pembelajaran/ bimbingan harus
menggunakan kalimat yang jelas, mengandung kepastian makna, dan dapat diukur.
Artinya pernyataan kalimat indikator tersebut dapat dipahami dengan makna yang
sama, tidak menimbulkan makna ganda, dan pencapaian perilaku dapat diamati
atau diukur dengan menggunakan instrumen. Oleh karena itu dalam
menyusun indikator perlu memperhatikan ketentuan berikut;
1)
Spesifik yaitu hanya mengandung satu perilaku.
2)
Menggunakan kata kerja operasional
3)
Berorientasi sasaran/obyek, yaitu menggambarkan kemampuan yang diharapkan
Dalam
merumuskan kalimat indikator perlu juga memperhatikan sebaran tingkat penguasaan
pengetahuan. Adapun tingkat pengetahuan secara berjenjang meliputi penguasaan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif (Krathw ohl, 2002).
Perbedaan
tingkatan masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
Faktual
Berkaitan dengan
pernyataan yang benar karena sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya
/ nyata. Contoh
kalimat indikator: menyebutkan, menghitung
2)
Konseptual
Berkaitan dengan
kemampuan memberikan pernyataan yang dapat menggali penguasaan
pengetahuan secara konsep. Contoh indikator : mengklasifikasikan,
mendefinisikan dll
3)
Prosedural
Penguasaan
pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses, Penguasaan prosedur
bisa juga dalam proses berpikir yang dapat diw ujudkan dalam proses berpersepsi,
introspeksi, mengingat, berkreasi, berimajinasi, mengembangkan ide,
atau berargumentasi. Di sini terdapat penguasaan untuk merumuskan atau mengikuti
tahap kegiatan sesuai dengan proses yang seharusnya. Contoh
indikator: menemukan hubungan, menjelaskan langkah-langkah dll.
4)
Metakognitif
Merupakan kemampuan
tertinggi penguasaan pengetahuan. Metakognitif merujuk pada proses
mengusai ilmu pengetahuan dan proses berpikir. Dalam hal
ini penggunaan ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya untuk membangun pengetahuan
baru, bersikap kritis terhadap cara berpikir atau mengintegrasikan berbagai
kesadaran kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
secara mandiri. Contoh
indikator: mengaplikasikan, menerapkan prinsip dll.
Pengertian Kisi-Kisi dalam Evaluasi atau Penilaian Pendidikan, Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat
dijadikan pedoman untuk menulis
instrumen atau merakit instrumen. Sebagaimana dipahami bahw a sebelum melakukan
evaluasi diharuskan terlebih dahulu harus menyusun instrumen. Untuk menyusun
instrumen yang baik harus dipandu oleh rambu–rambu yang baik pula sebagai
rujukan penyusunannya. Salah satunya yakni dengan menyusun kisi–kisi.
Fungsi kisi-kisi adalah sebagai panduan
dalam pembuatan instrumen serta panduan dalam merakit instrumen. Adapun syarat
kisi-kisi
- Mewakili isi deskripsi materi yang
akan dibuat
- Singkat dan jelas
- Instrumen disusun sesuai dengan
tujuan
Komponen Kisi kisi pada umumnya
meliputi a) Identitas; b) Aspek; c) Komponen; d) Indikator; e) Bentuk Instrumen;
f) Pensekoran; g) Butir penilaian; dan h) Jenis Kegiatan.
Pengertian Instrumen dalam Evaluasi atau Penilaian Pendidikan, Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan informasi terhadap suatu
objek sasaran, atau dengan pengertian lain dapat didefinisikan bahwa Instrumen
adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu (Arikunto,
1991). Dari dua pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa dalam melakukan
evaluasi perlu menggunakan alat untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan evaluasi
sehingga dapat mengumpulkan berbagai informasi yang akurat dan tepat sebagai
bahan pertimbangan berikutnya. Oleh karena itu berkaitan dengan kegiatan pengaw
asan pendidikan, pembelajaran/ bimbingan keberadaan instrumen dalam melakukan
evaluasi bidang pendidikan maupun pembelajaran/bimbingan sangat penting agar
dapat terpantau tingkat keberhasilannya.
Dalam menyusun instumen perlu selalu
berpedoman kepada kisi–kisi yang telah dibuat dan disepakati. Oleh karena itu
kisi–kisi yang baik akan memandu pembuatan instrumen secara mudah dan
aplikatif. Meskipun demikian dalam penyusunan instrumen perlu memperhatikan
rambu–rambu yang menjadi ketentuan penyusunan, yaitu bahwa instrumen itu harus
memenuhi hal–hal sebagai berikut:
a) Valid : Mengujikan Materi/Kompetensi Yang Tepat
b) Reliable : Konsisten hasil pengukurannya
c) Fair(Tidak merugikan pihak tertentu)
d) Transparan : Jelas apa yang diujikan, tugasnya, dan
kriteria penskorannya
e) Autentik :Apa yang dikerjakan sesuai dengan dunia
riil/nyata.
Bahw a pedoman dalam penyusunan
instrumen bersumber dari kisi – kisi instrumen tersebut. Untuk maksud itu maka
langkah - langkah sederhana dan praktis dapat mengikuti alur sebagai berikut :
a) Cermati dan pahami kisi – kisi yang dibuat
peruntukanya untuk penyusunan instrumen pengukuran aspek apa.
b) Ambil nomor urut instrumen tertentu, perhatikan
komponenya tentang apa dan cermati bunyi indikatornya kemudian tuliskan butir
uraian instrumenya yang merujuk pada kata operasional yang ada pada indikator.
c) Uraian instrumen yang ditulis singkronkan dengan
bentuk instrumen, misalnya apakah Pilihan Ganda, Essay atau pernyataan terbuka
atau bentuk–bentuk yang lainya.
d) Siapkan ruang untuk menuliskan kunci jaw aban sesuai
dengan model penskorannya.
e) Susunlah instrumen tersebut sesuai dengan urutannya
untuk dijadikan instrumen yang utuh dan siap digunakan.
Demikian pembahasan tentang Pengertian Indikator, Kisi–Kisi, Instrumen dalam Evaluasi
atau Penilaian Pendidikan. Semoga ada manfaatnya.