Pengertian Aktivitas Belajar. Dalam rangka
meningkatkan hasil belajar peserta didik, perlu sekali diperhatikan peran
keaktifannya guna menunjang pemahaman terhadap pembelajaran terutama
pembelajaran PKn. Karena keberhasilan belajar peserta didik di sekolah dapat
dilihat dari hasil prestasi belajarnya. Dalam rangka mencapai hasil prestasi
belajar peserta didik tidak terlepas dari peran guru selaku pendidik. Di sini
pendidik harus bisa memotivasi dan menciptakan situasi yang baik sehingga
peserta didik berminat untuk aktif dalam belajar. Banyak cara yang bisa
dilakukan pendidik diantaranya dengan memberikan penguatan berupa angka pada
hasil pembelajarannya, memberi hadiah, memberikan pujian dan lain sebagainya
seperti yang dikemukakan oleh Sadiman A.M (1988).
Untuk melihat
aktivitas belajar dapat dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya dari
sudut pandang ilmu jiwa lama dan modern.
Menurut John Locke dengan
konsepnya Tabularasa, mengibaratkan bahwa manusia itu seperti kertas putih yang
tidak ada coretan sama sekali. Jadi mau dijadikan apa kertas putih itu (peserta
didik) tergantung dari peran orang tua yang mendampinginya. Dan kalau di
sekolah tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik.
Kalau menurut
pendapat Herbert bahwa jiwa adalah keseluruhan tanggapan yang secara mekanis
dikuasai oleh hukum-hukum asosiasi. Jadi hal ini pendidik yang aktif yakni
menyampaikan tanggapan-tanggapan sedangkan peserta didik pasif hanya menurut
alur dari hukum asosiasi tadi. Jadi peserta didik kurang memiliki aktifitas dan
kreativitas. Kalau dipadukan antara pendapat John Locke dan Herbert, bahwa
dalam proses belajar mengajar pendidiklah yang lebih memegang peranan aktif
sementara peserta didik sendiri pasif.
Selanjutnya kalau
menurut ilmu jiwa modern menerjemahkan bahwa jiwa manusia itu sebagai sesuatu
yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri secara alami. Peserta didik
juga bisa aktif karena adanya dorongan dari berbagai macam kebutuhan. Peserta
didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Jadi
dalam hal ini guru hanya memberikan acuan sementara peserta didik yang
didominasi untuk aktif. Dan yang penting bagi pendidik adalah menyediakan
kondisi yang kondusif.
Jadi dalam rangka
keberhasilan peserta didik dalam belajar memang sangat penting sekali dilihat
aktivitas peserta didik. Aktivitas artinya “ kegiatan / keaktifan” jadi segala
sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
nonfisik (Mulyono, Anton, 2001: 26). Dalam KKBI (2008:31), aktivitas adalah
keaktifan atau kegiatan. Sedangkan aktivitas belajar mencakup aktivitas mental,
intelektual, emosional, sosial, dan motorik dalam (Sudjana, 1991:5).
Menurut Rusman
(2011:324), pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang lebih banyak
melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan
untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kompetensinya.
Menurut Uno dan
Mohamad (2012: 75-76), 10 ciri pembelajaran aktif adalah sebagai berikut.
a.
Pembelajaran berpusat pada siswa,
b. Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata,
c. Mendoronga anak untuk berpikir kritis,
d. Melayani gaya belajar siswa yang berbeda-beda,
e. Mendorong siswa untuk berinteraksi multiatah,
f. Menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar,
g. Pembelajaran berpusat pada siswa,
h. Penataan lingkungan belajar sehingga siswa mudah belajar,
i. Guru memantau proses belajar siswa, dan
j. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa.
Menurut KBBI
(Sugondo, 2008:31), dinyatakan bahwa aktivitas adalah keaktifan; kegiatan;
kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilakukan di tiap bagian di dalam
perusahaan.
Definisi dari
beberapa pakar di atas dapat penulis simpulkan bahwa aktivitas adalah suatu
kegiatan yang menyangkut fisik dan nonfisik dengan menggunakan potensi dirinya
dalam mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai
suatu tujuan.