Pada uraian kali ini kita akan membahas Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD), Etiologi Ketuban Pecah Dini, Patofisiologi Ketuban Pecah Dini dan Komplikasi ketuban pecah dini. Semoga uraian ini dapat membantu rekan-rekan mashasiswa kebidanan yang sedang mengambil mata kuliah Ketuban Pecah Dini.
Ketuban pecah dini atau KPD dapat secara teknis
didefinisikan sebagai pecah ketuban sebelum awitan persalinan, tanpa
memperhatikan usia gestasi. Namun dalam praktik dan dalam penelitian, pecah
ketuban dini didefinisikan sesuai dengan jumlah jam dari waktu pecah ketuban
sampai awitan persalinan. Interval ini disebut periode laten dan dapat terjadi
kapan saja dari 1 sampai 12 jam atau lebih. Tidak terdapat keseragaman metode
yang diterima untuk menegakan diagnosis
pecah ketuban menyebabkan perbandingan penelitian sulit dilakukan sehingga
tidak ada definisi operasional standar. Insiden ketuban pecah dini adalah 2,7%
sampai 17%, bergantung pada lama periode laten yang digunakan untuk menegakkan
diagnosis. Ketuban pecah dini sebelum usia cukup bulan dalam bahasa Inggris
disebut PPROM (preterm premature of
membranes). Ketuban pecah lebih dari 24 jam sebelum pelahiran disebut pecah
ketuban memanjang. (Purwandari, 2008).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Ketuban
pecah dini merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai.
Terdapat 2 jenis ketuban pecah dini yaitu:
a.
KPD saat preterm (KPDP) adalah KPD
pada usia <37 minggu
b.
KPD memanjang merupakan KPD selama
>24 jam yang berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi intra-amnion
Ketuban
dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya
kekuatan mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina
serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2002)
Ketuban
pecah dini atau sponkaneous/ early/ premature rupture of the membrane (PROM)
adalah pecahnya ketuban sebsalum partu : yaitu bila pembukaan pada primigravida
dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. (Rustam Mochtar 1998)
2.
Etiologi
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya
kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor
tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang
dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan
masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :
a.
Serviks inkompeten.
b.
Ketegangan rahim berlebihan :
kehamilan ganda, hidramion.
c.
Kelainan letak janin dan rahim :
letak sungsang, letak lintang.
d.
Kemungkinan kesempitan panggul :
bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi).
e.
Infeksi yang menyebabkan terjadinya
biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk preteolitik sel sehingga
memudahkan ketuban pecah. (Amnionitis/ Korioamnionitis).
f.
Faktor keturunan (ion Cu serum
rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik)
g.
Masa interval sejak ketuban pecah
sampai terjadi kontraksi disebut fase laten
h.
Makin panjang fase laten, makin
tinggi kemungkinan infeksi
i.
Makin muda kehamilan, makin sulit
upaya pemecahannya tanpa menimbulkan morbiditas janin
3.
Patofisiologi
Banyak teori, mulai dari defect kromosom kelainan kolagen,
sampai infeksi. Pada sebagian besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi
(sampai 65%) High virulensi : Bacteroides Low virulensi : Lactobacillus Kolagen
terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblast, jaringan retikuler korion
dan trofoblas. Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh system
aktifitas dan inhibisi interleukin -1 (iL-1) dan prostaglandin.
Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan
aktifitas iL-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga
terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion/ amnion, menyebabkan ketuban
tipis, lemah dan mudah pecah spontan.
4.
Komplikasi ketuban pecah dini
a.
Infeksi intrapartum
(korioamnionitis)
b.
Persalinan preterm, jika terjadi
pada usia kehamilan preterm
c.
Prolaps tali pusat
d.
Oligohidramnion
Demikian penjelasn tentang Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD), Etiologi Ketuban Pecah Dini, Patofisiologi Ketuban Pecah Dini dan Komplikasi ketuban pecah dini. semoga ada manfaatnya.
Tags:
Guru