Latihan Soal ANBK SMP MTs Literasi Numerasi Tahun 2024 dan Pembahasan. Apakah yang dimaksud ANBK? ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah bentuk penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan tersebut nantinya akan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar, yakni berupa literasi, numerasi, dan karakter. Selain itu mellaui ANBK Survei Lingkungan Belajar juga diukur kualitas dari proses pembelajaran dan iklim satuan pendidikan.
Dalam ANBK atau Asesmen
Nasional Berbasis Komputer akan menghasilkan informasi-informasi akan penilaian
mutu satuan pendidikan, yang mana diperoleh dari adanya 3 instrumen utama,
yakni: 1) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang mengukur kompetensi didasarkan
pada literasi membaca dan numerasi dari peserta didik; 2) Survei Karakter (SK),
yang mengukur akan sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan dari peserta didik
sehingga akan mencerminkan karakter merek; 3) Survei Lingkungan Belajar, yang
mengukur kualitas dari berbagai aspek input dan proses pembelajaran di kelas
maupun di tingkat sekolah.
Apa yang dimaksud AKM ? AKM atau
Asesmen Kompetensi Minimum dalam ANBK adalah salah satu bentuk dari Asesmen
Nasional yang bertujuan mengukur literasi membaca dan literasi matematika
(numerasi) murid.
Sekalipun ANBK-AKM ini
disebut-sebut sebagai pengganti dari Ujian Nasional (UN), tetapi perannya tetap
sama kok yakni untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa secara
individual. Tidak hanya itu saja, AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum ini akan
menyajikan beragam masalah dengan konteks yang berbeda-beda, yang nantinya
diharapkan mampu untuk dituntaskan oleh peserta didik berdasarkan kemampuan
literasi dan numerik yang mereka miliki.
Dalam AKM atau Asesmen
Kompetensi Minimum ini, lebih menekankan pada dua konteks dasar yakni literasi
dan numerasi. Pada kompetensi literasi, diharapkan bahwa kemampuan membaca,
menulis, dan mengolah informasi serta pengetahuan yang dimiliki dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Sementara itu, pada
kompetensi numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika sebagai dasar untuk menyelesaikan berbagai
kompleksnya masalah peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Berhubung AKM
ini adalah bentuk penyederhanaan dari Ujian Nasional (UN), makanya materi yang
diujikan juga hanya ada tiga saja yakni bahasa (literasi), matematika
(numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Adapun pada soal AKM bahasa
(literasi) dan matematika (numerasi) akan mengacu pada PISA (Program for
International Student Assessment).
Apa Tujuan AKM ANBK? AKM dalam
ANBK yang disusun oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ini memiliki tujuan umum, yakni berupa untuk meningkatkan pengetahuan peserta
didik dalam upaya menyelesaikan suatu permasalahan dengan metode penalaran,
bukan sekadar hafalan saja. Selain itu, melalui AKM (Asesmen Kompetensi
Minimum) juga diharapkan pada proses pembelajarannya dapat berjalan secara
inovatif. Nah, melalui pembelajaran yang inovatif ini, nantinya akan tercapai
peningkatan kemampuan bernalar para peserta didik yang berorientasi pada
kompetensi literasi dan numerasi. Tidak hanya itu saja, melalui adanya AKM ini,
diharapkan tercapainya informasi untuk mengevaluasi mutu pendidikan yang ada di
suatu wilayah.
Menurut Ismail, AKM ANBK
memang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernalar dengan menggunakan
kekuatan literasi dan numerasi serta penguatan pendidikan karakter. Namun,
hasil dari AKM tersebut tidak lantas menjadi tolok ukur keberhasilan dari
masing-masing peserta didik, sebab AKM juga berkaitan pula dengan mutu sekolah
dan pendidikan secara menyeluruh. Soal-soal yang ada di AKM akan menyajikan
masalah-masalah dengan beragam konteks, yang mana diharapkan mampu diselesaikan
secara baik oleh peserta didik menggunakan kemampuan literasi membaca dan
numerasi yang dimilikinya. Tidak hanya itu saja, melalui pengujian literasi dan
numerasi ini, AKM juga dapat meningkatkan High Order Thinking skills (HOTs)
pada peserta didik.
Dalam ANBK atau Asesmen
Nasional Berbasis Komputer terdapat tiga jenis asesmen yakni asesmen literasi numerasi,
survei karakter, dan survei lingkungan belajar.:
1. Asesmen Literasi Membaca
dan Numerasi
Literasi
membaca dan numerasi adalah suatu kompetensi mendasar yang mana memang
diperlukan oleh semua peserta didik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Menengah
Akhir, supaya dirinya dapat belajar dan berkontribusi pada masyarakat.
Pengukuran literasi dan numerasi ini justru dapat mendorong guru untuk lebih
berfokus pada pengembangan daya nalar dibandingkan pengetahuan konten yang luas
tetapi malah dangkal.
2. Survei Karakter
Sebenarnya,
karakter yang dimiliki oleh setiap peserta didik itu memang akan sulit diukur
secara mendalam, terutama dengan menggunakan asesmen berskala besar. Meskipun
demikian, Survei Karakter ini dapat memberikan informasi mengenai sikap, nilai,
dan kebiasaan yang mencerminkan adanya profil Pelajar Pancasila. Melalui Survei
Karakter ini, nantinya akan memberikan sinyal kepada institusi pendidikan
memang perlu memperhatikan tumbuh kembang dari setiap peserta didiknya secara
utuh. Perhatian atas tumbuh kembang tersebut mencakup dimensi kognitif,
afektif, dan spiritual.
3. Survei Lingkungan Belajar
Dalam
Survei Lingkungan Belajar ini akan mengukur beberapa hal, yakni: Kualitas
pembelajaran, Iklim keamanan dan inklusif sekolah, Refleksi guru, Perbaikan
praktik pengajaran, Latar belakang keluarga peserta didik.
Melalui
informasi yang dihasilkan dari Survei Lingkungan Belajar ini, nantinya akan
berguna untuk melakukan sebuah diagnosis akan masalah dan perencanaan perbaikan
pembelajaran oleh pihak guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan setempat.
Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga turut menjabarkan konsep AKM
atau Asesmen Kompetensi Minimum ini, yakni:
ANBK khusus AKM mengukur
kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian
Literasi Membaca dan Numerasi yang telah disampaikan terdahulu, soal AKM
diharapkan tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai
konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif. Konten pada
Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan
dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Pada Numerasi konten
dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data
dan Ketidakpastian, serta Aljabar. Tingkat kognitif menunjukkan proses berpikir
yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal.
Proses kognitif pada Literasi Membaca dan Numerasi dibedakan menjadi tiga
level. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi,
interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Pada Numerasi, ketiga
level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran.”
Pada konteks nantinya akan
menunjukkan aspek kehidupan atau situasi pada konten yang digunakan. Nah, dalam
AKM ini, konteksnya akan dibedakan menjadi tiga hal yakni personal, sosial
budaya, dan saintifik. Kemudian, hasil AKM tersebut akan dilaporkan menjadi
empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda. Urutan
tingkat kompetensi tersebut adalah Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, Mahir,
Pengertian AKM
Komponen soal ANBK Literasi
Numerasi adalah konten, konteks, dan tingkat kognitif. Selain itu, soal-soal
yang digunakan dalam AKM ini juga diharapkan dapat mengukur beberapa komponen
tersebut.
Konten
Komponen konten pada bagian literasi membaca lebih mengacu pada berbagai jenis teks yang digunakan, yakni berupa teks informasi dan fiksi. Teks Informasi: Teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi terutama untuk pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang tentu saja bersifat ilmiah. Sedangkan Teks Fiksi: Teks yang bertujuan memberikan pengalaman hiburan, cerita, dan renungan bagi pembaca. Sementara itu, komponen konten pada bagian numerasi lebih menekankan pada kemampuan bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, serta aljabar. Bagian dari soal Numerasi adalah Bilangan: Kemampuan yang meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal); Pengukuran dan Geometri: Kemampuan untuk mengenal bangun datar, termasuk menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Serta pemahaman tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku; Data dan Ketidakpastian: Kemampuan pemahaman, interpretasi, serta penyajian data maupun peluang; Aljabar: Kemampuan tentang persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.
Konteks
Komponen AKM berupa konteks ini akan berkaitan erat dengan aspek kehidupan atau situasi yang terjadi pada konten yang tengah digunakan. Dalam komponen konteks terutama pada bagian literasi membaca dan numerasi, dapat dibagi menjadi 3 hal yakni personal, sosial budaya, dan saintifik. Adapun konteks soal Literasi dan Numerasi adalah Personal: berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi; Sosial Budaya: berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan; Saintifik: berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristik.
Tingkat Kognitif
Komponen ANBK Literasi Numerasi yang terakhir adalah proses kognitif yang mana berkaitan dengan cara berpikir yang dibutuhkan oleh para peserta didik dalam upaya menyelesaikan masalah atau soal. Pada aspek bagian literasi membaca dan numerasi, tingkat kognitifnya dibagi menjadi 3 level. Jika dalam proses kognitif untuk literasi membaca, akan terdiri atas menemukan informasi, interpretasi dan integrasi, serta evaluasi dan refleksi. Komponen tingkat kognitif literasi adalah: Menemukan informasi: Meliputi kemampuan mencari, mengakses, serta menemukan informasi tersurat dari wacana; Interpretasi dan integrasi: Kemampuan memahami informasi tersirat atau tersurat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi; Evaluasi dan refleksi: Kemampuan menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks, serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks
Sementara itu, untuk numerasi adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. Pemahaman adalah kemampuan memahami fakta, prosedur, serta alat matematika. Penerapan adalah Kemampuan menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin. Penalaran adalah Bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.
Bagaimana Bentuk Soal ANBK ? Bentuk soal ANBK adalah Pilihan ganda: Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal; Pilihan ganda kompleks: Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal; Menjodohkan: Siswa menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya; Isian singkat: Siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya; Uraian: Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Adapun jumlah soal yang
diujikan dalam ANBK Literasi Numerasi ini juga beragam dengan menyesuaikan pada
tingkatan atau jenjang pendidikan. Untuk kelas 5 SD, soal AKM akan berjumlah 30
soal dengan masing-masing adanya literasi dan numerasi. Kemudian untuk kelas 8
dan kelas 11, soal AKM akan berjumlah 36 soal. Setiap peserta didik akan
mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan peserta didik itu sendiri. Selain itu,
peserta didik juga dapat berlatih mengerjakan soal-soal AKM di laman yang telah
disediakan oleh Kemendikbud Ristek.
Bagi Anda yang membutuhkan Latihan
Soal ANBK SMP MTs Literasi Numerasi Tahun 2024 dan Pembahasan, berkut link
download latihan soal ANBK Numerasidan Literasi untuk Siswa SMP MTs Kelas 8.
Link download Latihan Soal ANBK SMP MTsLiterasi Numerasi Tahun 2024 dan Pembahasan
Link download Latihan Soal ANBK SMP MTsLiterasi Numerasi Tahun 2024 dan Pembahasan
Demikian informasi tentang Latihan
Soal ANBK Literasi Numerasi Kelas 8 SMP MTs Tahun 2024 dan Pembahasan. Semoga
ada manfaatnya