Tahap Pembuatan Peta dan Langkah Langkah untuk membuat peta tematik. Sebagaimana yang telah
kalian pelajari, peta mempunyai berbagai macam manfaat. Sesederhana apapun
peta, keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kehidupan, khususnya untuk
menunjukkan suatu lokasi yang dimaksudkan serta menggambarkan persebaran objek
geografi di muka bumi. Sketsa atau denah adalah contoh peta sederhana yang
dibuat orang untuk menunjukkan suatu lokasi tertentu.
Sketsa harus menggambarkan Objek
Geografi. Apa itu Objek Geografi? Objek geografi adalah fenomena-fenomena yang
terdapat di alam yang menjadi kajian dalam bidang ilmu geografi. Objek kajian
geografi ini terdiri atas objek material dan objek formal. Objek material adalah
semua fenomena di muka bumi (geosfer) baik yang bersifat alami (objek fisik)
atau sosial budaya. Objek alami (objek fisik) meliputi segala fenomena di muka
bumi yang terbentuk secara alamiah seperti tanah, batuan, gunung, dataran
tinggi, hutan, laut, sungai, rawa, danau, dan sebagainya. Sedangkan objek
sosial budaya meliputi semua fenomena di muka bumi yang berkaitan dengan
aktivitas atau hasil karya manusia seperti jalan raya, pelabuhan udara,
pemukiman penduduk, rel kereta api, areal pertanian, dan sebagainya.
Objek-objek material geografi itu pada peta digambarkan dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu.
A. Sketsa Sebagai Dasar
Pembuatan Peta
1. Pengertian sketsa
Sketsa/mental map adalah
gambaran kasar mengenai sebuah wilayah berdasarkan hasil pengamatan lapangan
dari orang yang membuat sketsa.
Jadi, sketsa wilayah dapat
diartikan sebagai gambar sederhana atau lukisan cepat dari suatu wilayah. Denah
lokasi adalah salah satu contoh sketsa dari suatu wilayah. Seperti halnya peta,
sketsa atau denah mempunyai fungsi untuk menunjukkan lokasi atau letak
tempat-tempat tertentu di suatu wilayah. Namun bedanya, pada sketsa biasanya
jarang mencantumkan skala, sedangkan pada peta, skala adalah suatu hal yang
absolut harus ada. Sebagai patokan umum untuk mempermudah menemukan lokasi yang
dimaksudkan, pada sketsa biasanya digambarkan tempat-tempat atau
fenomena-fenomena alam atau budaya yang banyak dikenal orang
2. Membuat sketsa wilayah
Secara garis besar ada 2
tahap yang perlu dilakukan, yakni tahap pengumpulan data & tahapan
pembuatan peta.
a. Tahapan pengumpulan
data
Tahap awal dalam pembuatan
peta adalah mengumpulkan data, yang dapat dijadikan data primer & data
sekunder. Dalam proses pengumpulan data untuk pembuatan peta dasar, dapat
dibuat dengan 3 tahapan, yakni secara terrestris, secara fotogrametris,&
secara kombinasi.
•
Secara terrestis; tahap ini dilakukan
secara langsung yakni terjun ke lapangan
•
Secara fotogrametris; tahap ini
dilakukan dengan mengambil gambar permukaan bumi & udara( dengan
memotretnya)
•
Secara kombinasi; tahap ini adalah
gabungan antara terrestris & fotogrametris, sebab keduanya memiliki
kekurangan & kelebihan sendiri-sendiri. Tahap itu dapat digunakan untuk
membuat peta umum ataupun peta tematik.
b.Tahap pembuatan peta
Tahap pembuatan peta antara
lain sebagai berikut;
•
Pertama, tentukan objek geografi yang ingin
di gambar,
•
Kedua, persiapkan peta dasar, yakni peta
sebagai dasar untuk meletekan objek-objek geografi,
•
Ketiga, kumpulakan informasi mengenai objek
geografi itu,
•
Keempat, harus menentukan simbol yang akan
dipakai,
•
Kelima, gambarlah sesuai dengan aturan
kartografi.
Jika kalian sudah mampu
membuat sketsa berate kalian sudah memiliki mental map. Secara sederhana,
mental map dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat membayangkan
atau menggambarkan suatu wilayah yang diketahuinya dalam fikirannya yang lalu
menuangkannya dalam bentuk sketsa. Mental map kita akan semakin terasah jika
kita terus melatihnya, misalnya dengan cara sering melihat atau mengingat
tempat-tempat yang dimaksud. Seperti halnya jika kita sudah sering melihat peta
benua Asia, maka kita akan semakin hapal posisi masing-masing negara di benua
itu. Sehingga, tanpa melihat peta pun, kita akan dapat membayangkan
negara-negara mana saja yang berbatasan dengan negara Indonesia, baik di bagian
utara, selatan, timur atau di bagian baratnya.
B. Berbagai kenampakan yang
terdapat pada sketsa
Perlu diketahui bahwa ada
berbagai kenampakan & obyek geografi yang digambarkan pada sketsa (mental
map) & berikut ini ulasan lebih lanjutnya;
•
Drainase, menggambarkan pola aliran air
•
Pemukiman, menggambarkan pemukiman yang
terdapat pada wilayah sketsa
•
Relief, menggambar bentuk dari permukaan bumi
•
Jaringan transportasi, menggambarkan
pola jaringan transportasi yang terdapat di area sketsa.
•
Penggunaan lahan, menggambarkan penggunaan
lahan yang terdapat di dalam wilayah sketsa.
C. Menggolongkan Data
Geografi dengan Menggunakan Simbol Peta
Dalam pembuatan
simbol-simbol dalam peta harus dibuat secara standar supaya dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca peta/mudah dimengerti & dalam menggambar data
geografis ada aturan dalam penggunaan simbol, berikut penjelasannya;
1. Simbol kenampakan
kebudayaan
a. Batas daerah;
Secara konvensional, simbol
untuk batas daerah berupa kombinasi titik & garis dengan segala variasinya,
sama dengan tingkat daerah yang dibatasi.
b. Kota;
Untuk menggambar kota dalam
peta skala kecil, besar,serta variasi bentuknya harus sesuai dengan tingkat
kota itu.
c. Jalan;
Untuk menggambar jalan dalam
peta, skala kecil dibuat dengan satu garis, & untuk tebal tipisnya garis
menunjukkan jalan. Dalam peta skala besar variasi jalan dapat bermacam-macam
& umumnya dibuat dengan garis rangkap. Sedangkan untuk jalan kereta apai
pada peta skala kecil cukup hanya dengan satu garis dengan garis-garis kecil
yang menyilang.
2. Simbol untuk kenampakan
perairan
a. Danau;
Pada peta skala kecil,
sungai digambar dengan satu garis bagian hulu dibuat lebih tipis dari bagian
muara. Pada peta skala besar, sungai digambar dengan garis rangkap.
b. Garis pantai;
Untuk peta skala kecil,
garis pantai dibuat/digambar secara besar & ketelitiannya kurang, untuk
peta skala besar, garis pantai digambar lebih terperinci sehingga mendekati
keadaan yang sesungguhnya.
c. Rawa;
Rawa digambarkan dengan
garis-garis horizontal pendek dengan tambahan jenis vegetasi yang terdapat
diatasnya.
d. Sungai;
Pada skala kecil, sungai di
gambar dengan satu garis bagian hulu, yakni di gambar tipis dari bagian muara.
Sedangkan pada skala besar sungai di gambar dengan garis rangkap.
3. Simbol untuk relief
Dalam penggambaran simbol
relief nampaknya selalu menimbulkan masalah kartografi & berikut
masalah-masalah itu;
Relief akan tampak jelas
justru, apabila dilihat dari samping, namun hal tersebut sebenarnya menyalahi
prinsip kartografi.
Kenampakan geografi termasuk
kenampakan relief, harusnya digambar seperti kenampakan aslinya apabila dilihat
dari atas.
4. Simbol untuk kenampakan
vegetasi
Perlu diketahui bahwa warna
hijau merupakan simbol warna yang dipakai untuk menunjukkan kenampakan vegetasi
secara umum & untuk kenampakan vegetasi secara khusus pada satu jenis
vegetasi ditunjukkan dengan gambar vegetasi yang bersangkutan.
5.Simbol untuk kenampakan
khusus
Kenampakan khusus adalah
kenampakan pada peta yang menggambarkan suatu tema tertentu. Sebagai contoh,
peta persebaran hewan di dunia, peta pertambahan penduduk, peta jenis tanah,
& lain sebagainya. Peta dengan disertai tema-tema khusus tersebut disebut
juga peta tematik.
D. Membuat Peta Wilayah yang
Menggambarkan Objek Geografi
Berbeda halnya dengan membuat sketsa, membuat peta mengenai persebaran objek geografi membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Adapun langkah-langkah yang wajib ditempuh untuk membuat peta tematik adalah seperti berikut ini.
Berbeda halnya dengan membuat sketsa, membuat peta mengenai persebaran objek geografi membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Adapun langkah-langkah yang wajib ditempuh untuk membuat peta tematik adalah seperti berikut ini.
1)
Tahap Persiapan Tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan sesuai dengan tema peta yang ingin kita buat. Secara umum data dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu data terestrial (data primer) dan
data dokumentasi (data sekunder). Data terestrial adalah data yang diperoleh
langsung dari lapangan, baik melalui pengamatan, pengukuran, atau hasil
wawancara. Sedangkan data dokumentasi adalah data yang diambil dari sumber yang
sudah tersedia seperti dari buku, literatur, atau dokumen dari
instansi-instansi tertentu. Seperti halnya saat kita ingin membuat peta
mengenai kepadatan penduduk di suatu daerah, maka kita dapat mencari data dan
informasi kependudukan ke BPS (Badan Pusat Statistik). Begitu juga jika kita
akan membuat peta curah hujan, maka untuk data sekunder dapat kita peroleh dari
BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Setelah data yang diperlukan terkumpul,
langkah selanjutnya adalah memilih dan mengelompokkan (mengklasifkasi)
data-data sejenis untuk memudahkan pembacaannya. Kemudian langkah selanjutnya
adalah mempersiapkan peta dasar. Peta dasar adalah peta suatu wilayah yang
belum diberi data. Peta dasar yang dipersiapkan sesuai dengan daerah yang akan
kita petakan.
2)
Tahap Pelaksanaan Setelah data terkumpul dan peta dasar sudah tersedia, baru
kita mulai pembuatan peta dengan mulai menentukan simbol simbol yang ingin
digunakan dalam peta yang akan kita buat. Sebagai contoh, jika kita ingin
menggunakan simbol titik untuk menggambarkan persebaran penduduk, maka kita
tentukan dulu berapa jumlah penduduk yang dapat diwakili oleh setiap titiknya, sebab
dapat kita bayangkan berapa ribu atau juta titik yang wajib kita gambarkan jika
satu titik mewakili satu jiwa. Selain itu, kita juga dapat menggunakan simbol
lain, seperti warna yang berbeda, arsiran, atau degradasi warna. Langkah
selanjutnya adalah memasukan data yang didapat pada peta dasar sesuai dengan
simbol yang kita tentukan.
3)
Tahap Akhir (penyelesaian) Pada tahap ini kita lakukan kegiatan editing
(menyeleksi) dan mengevaluasi serta memberikan nilai seni pada peta yang kita
buat. Menarik tidaknya peta yang kita buat tergantung pada nilai seni yang kita
berikan. Selain itu, dalam membuat peta persebaran objek geografi juga wajib
tetap memperhatikan unsur-unsur kelengkapan peta. Unsur-unsur itu antara lain
berupa judul, skala, simbol, legenda, tanda orientasi, garis grid, garis tepi
peta, serta tahun pembuatan, dan sumber peta.
Demikian materi kita tentang Tahap Pembuatan Peta dan Langkah Langkah yang
wajib ditempuh untuk membuat peta tematik. Selamat belajar, semoga sukses.
Tags:
Bahan Ajar