Kegunaan
/ Manfaat Sejarah Serta Fungsi Sejarah. Terlebih dahulu mari kita bahasa Kegunaan / Manfaat Sejarah. Sejarah
baru akan bermakana apabila nilai-ailai tang terkandung dalam sejarah memiliki
kekuatan untuk menguatkan identitas bangsa dan negara. Sesungguhnya sejarah
suatu negara atau sejarah suatu masyarakat tertentu haruslah menjadikan sejarah
dapat membangkitkan beberapa hal antara lain; sejarah dapat menumbuhkan harga
diri, kebersamaan dan keterkaitan (sense of solidarity), sejarah dapat
menumbuhkan keterpautan dan rasa memiliki (sense of belonging) dan terpenting
sejarah harus dapat menumbuhkan rasa bangga (sense of praid) bagi warga
negaranya. Dengan demikian kepemilikan terhadap sejarah bangsanya menjadi condisio sine cuanan.
Setelah mempelajari sejarah dalam bentuk
discourse atau dalam bentuk apapun yang dapat diklasifikasikan dan diidentifikasi
sebagai secara memahami sejarah, maka manusia menjadi semakin menyadari tentang
dirinya dan tentang kebesaran bangsanya. Hal ini akan menggiring pada
terbentuknya pola pikir dan pola tindakan yang cendrung emphatic awarness
(kesadaran empatik).
Betapa perlu dibangun keinsyafan diantara
kita bersama, bahwasanya para pendiri bangsa, para tokoh penggerak nasional dan
para pejuang bangsa yang telah terukir nama dan prestasinya dalam sejarah
hendaknya diberi apresiasi yang tinggi sebagai bagian dari penanaman kesadaran
bersejarah. Dengan demikian maka apa yang telah dipikirkan, dilakukan, dan
disumbangkan oleh para pendahulu kita (pelaku sejarah) hendaknya bukan sekedar
tertung dalam sebuah catatan in memorian
yang tiada pernah disentuh eksistensi dan maknanya.
Seluruh kontribusi yang telah dilakukan oleh
para pelaku sejarah sehingga menjadi indonesia sebagai sebuah nation yang
diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain pada masa lalu tidak sekedar hanya
ditimpuk menjadi memori kolektif yang kering akanmakna. Namun jauh lebih
penting adalah bagai mana menumbuhkan kesadaran-kesadaran tersebut diatas
menjadi bagian integral dari upaya memperkokoh identitas bangsa kita.
Alam demokratisasi dan liberalisasi dewasa
ini sering dimaknai sebagai suatu fenomena untuk mengungkit-ungkit kesalahan
dan kelencengan dimasa lalu, dengan tanpa reseve. Yang pada akhirnya masa lalu
yang mengandung makna sejarah kebesaran bangsa dapat dilupakan dengan begitu
saja. Seperti pribahsa yang berbunyi kemarau setahun terhapus hujan sehari. Seluruh
kebaiakan dan kesadaran bangsa ini tehapus oleh kesalahan yang kecil, dan ini
bila direnungkan lebih dalam hanya akan memperlemah identitas bangsa ini.
Maka sejarah sebagai suatau rekontruksi
peristiwa yang terjadi pada masyarakat masa lalu memiliki kemanfaatan bagi
masyarakat masa kini. Sehingga dengan memakai sejarah secara mendalam akan
ditemukan pula kegunaan / manfaat sejarah tersebut. Dalam konteks ini menurut
Kutowijoyo dalam sardiman (2003:9) bahwa kegunaan / manfaat sejarah dapat
dibagi menjadi dua bagian yakni:
•
Kegunaan
/ manfaat intrinsik yaitu kegunaan / manfaat yang lebih menitik beratkan dan
berkaitan sejarah dalam kaitan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan.
•
Kegunaan
/ manfaat ekstrinsik yaitu brkaitan dengan prosen penanaman nilai dan proses
pendidikan. Misalnya sejarah sebagai pendidikan moral, pendidikan penalaran,
dan pendidikan politik.
Dari kegunaan
/ manfaat sejarah ekstrinsik ini akan lebih memunculkan perannnya sebagai
penguat identitias bangsa. Sengan catatan sejarah tidak dijadikan sebagai
subordinasi dari kepentiangan pengusa.
Fungsi
sejarah. Tidak
kalah pentingnya pula setelah mengkaji makna
dan kegunaan / manfaat sejarah, maka perlu pula dikaji tentang fungsi sejarah. Mengkaji fungsi sejarah
juga dapat membawa kepemikiran yang konstruktif tentang sejarah bangsa. Dalam
konteks fungsi sejarah. Nugroho
Notosusanto mengklasifikasikan fungsi sejarah terdiri atas empat bagian yakni:
•
fungsi
edukatif (memberi pendidikan)
nilai sejarah
terletak pada nilai kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan
pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya, fungsi edukatif berarti sejarah
bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena
semangat sebenarnya dari kepentinga mempelajari sejarah adalah nilai
kemasakinian.
•
fungsi
instruktif (memberi pengajaran)
fungsi instruktif
artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan
maupun penngetahuan.
•
fungsi
inspiratif (memberi inspiratif)
fungsi inspiratif
artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan
ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh : kebesaran
kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para
pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesran masa lampau tesebut.
•
fungsi
rekreatif (memberi kesenangan)
fungsi rekreatif artinya
sejarah merupakan suatu karya seni, sehingga dapat memberikan kesenangan batin.
Contoh tempat-tempat
rekreasi yang memiliki nilai sejarah seperti candi borobudur, candi prambanan,
karaton-kraton dan lain-lain.
Terima kasih, informasi sangat bermanfaat. Kami menunggu update informasi lainnya.